Two Nights In Mamuju : Akhirnya lebaran di kampung halaman

SUNARDI ALHATTAB - Jadi 10 hari sebelum lebaran idul adha saya memutuskan cuti setelah beberapa kali sebelumnya gagal. Ini adalah lebaran perdana aku setelah lebih dari 10 tahun lamanya tepat aku kelas 1 SMP. Sebenarya aku telah beberapa kali mengambil cuti lebaran tapi belum di approved admin tempat aku bekerja biasanya karena karyawan kurang atau ada karyawan lain yang darurat. Alhamdulillah lebaran idul adha ini aku bisa bertemu sanak keluarga dan kerabat dikampung.

Senang sekali saat bertemu banyak orang di kampung halaman. Bisa silaturrahmi dan bernostalgia bersama. Semua berkembang dengan cepat tapi aroma kampung masa kecilku tetaplah sama yang dahulu. Banyak hikmah dan pelajaran hidup yang bisa aku ambil. Semoga Tammerodo sendana dapat berkembang lebih dengan masyarakat yang baik dan makmur.

Tidak terasa sudah hampir waktunya aku kembali. Amma' (Ibu) aku membuatkan buras sebagai bekal di atas kapal. Alhamdulillah hari itu juga ada ikan layang. Amma' juga buat ikan goreng dengan bumbu sambal tomat dan juga jawu-jawu' sebagai lauk, mantab.

Tibalah hari berangkat ke Mamuju bersama 4 orang teman lainnya. Sepanjang perjalanan ramai pedagang pinggir jalan jualan durian dan rambutan karena bulan ini adalah musimnya, untuk harga tidak semahal Balikpapan. Tikungan dan belokan jalan trans sulawesi mamuju sangan liku-liku, jurang hampir sepanjang sisi jalan kutemui.

Alhamdulillah tiga jam perjalan akhirnya kami sampai di pelabuhan Mamuju. Waktu itu kami menunggu sampai gelap namun kapal ferry gagal berangkat karena kendala perbaikan. Untungnya salah satu sahabat kami punya keluarga dekat pelabuhan yang bisa kita naungi. Malam itu juga memberi aku kesempatan pertama kali ke panytai manakarra. Saya bertemu dengan banyak orang itu membuat saya senang.


Antrian Tiket

Kami bangun pagi untuk kembali ke pelabuhan untuk memastikan keberangkatan kapal. Pagi, siang, sore dan malam menunggu belum ada kepastian. Pada pukul 10 malam kami di izinkan untuk masuk kedalam kapal istirahat namun belum dipastikan keberangkatannya.


Tiket kapal dan tiket makan

Kapal delay membuat kelebihan penumpang. Sangat sulit bergerak dimana-mana dan hampir saja kami tidak mendapatkan tempat. kami tidur depan dapur sementara para penumpang lain banyak yang tidak kebagian tempat sehingga ada yang tidur di musalla dan ada juga depan toilet sampai meluber ke geladak pagar samping kapal. Saat berjalan kita melangkahi orang lain ini sangat menyulitkan.

BTW saat berangkat jangan lupa untuk validasi vaksin di ruang tunggu. Loket akan di buka saat siang sampai sore, antrian ini panjang dan panas usahakan teman-teman berada antrian terdepan. Di atas kapal kita dapat nasi kotak per orang.


Makanan




Komen aja dulu siapa tau akrab! Kebijakan Komentar

Lebih baru Lebih lama