Pelabuhan Kariangau, Pelabuhan Penyeberangan Balikpapan-Mamuju

Pelabuhan Kariangau merupakan pelabuhan yang berada di kota Balikpapan, Kalimantan Timur Indonesia. Pelabuhan kariangau melayani rute penyeberangan ke Penajam, Mamuju dan baru-baru ini tersedia rute palu.
Suasana di Pelabuhan kariangau

Pelabuhan kariangau menjadi satu-satunya pelabuhan yang melayani penyeberangan ke Sulawesi Barat, Mamuju. Setelah lama tidak beroperasi akibat gempa bumi yang melanda SulBar mengakibatkan beberapa insfratuktur rusak. 

Selain penyeberangan Kariangau ada opsi lain menuju SulBar yaitu lewat pesawat yang diharuskan transit di makassar. Tapi mahal ya bestie sekitaran 2 jtan. Maka dari itu banyak pemudik dari SulBar yang memilih jalur laut. Oh ia dulu saat pelabuhan mamuju sementara berhenti beroperasi kami lewat jalur pelabuhan semayang ke pelabuhan pare-pare SulSel.

Tapi kali ini saya ingin menyampaikan beberapa keluhan tentang Pelabuhan Penyeberangan Kariangau dan telah saya kirimkan pesan ini ke DISHUB. Berikut diantaranya:

Assalamualaikum wr wb
selamat siang DISHUB Balikpapan semoga dalam rahmat Allah SWT dan dalam keadaan sehat walafiat.

Saya ingin menyampaikan uneg-uneg saya tapi saya tidak mengetahui kontak layanan pelanggan pelabuhan kariangau Balikpapan-Mamuju. Setelah lama mencari dan tidak mendapatkannya di internet akhirnya saya memutuskan untuk contsct DISHUB.

Ada beberapa point yang saya ingin adukan:
1. Harga tiket semakin mahal 195.000 rupiah per orang,
2. Toilet umum di pelabuhan berbayar
3. Larangan masuk ke dalam kapal bagi pengantar,
4. Penjual tiket lebih prioritaskan calo,
5. penjual makanan, pernak pernik sampai pakaian yang sangat mengganggu penumpang,
6. Tidak dapat jatah makan di atas kapal apabila beli tiket pada calo,
7. Tempat di lantai 1 atau lesehan dijual oleh para karpet karung,

Mungkin ada lagi tapi 7 point ini yang saya ingin sampaikan terlebih dahulu. 

Di era yang masih dikategorikan pandemi ini walaupun corona sudah hampir hilang tapi antigen masih berlaku. Harga tiket tidak semestinya bertarif mahal mengingat banyaknya embel-embel lain peraturan keberangkatan dan pengangguran di masa pandemi. 

Tempat umum sudah seharusnya memiliki toilet yang bersih dan gratis untuk para pengunjung. Sudah seharusnya penyedia layanan memberikan anggaran alokasi khusus sehingga pengunjung senang dan puas.

Dan juga mengapa pengantar dilarang masuk kapal ini bukan pelabuhan semayang yang modern. Kami yang mengantarkan barang sanak family jadi terganggu hal ini.

Minggu lalu saya ke pelabuhan saya berangkat pagi sampai dipelabuhan hendak beli tiket di loket dan kata penjualnya jam 3 buka. kembali lagi jam 3 ternyata dia bilang lagi jam 4. saat kembali lagi jam 4 ternyata baru bisa dilayani jam 5 sore karena dia sibuk bertransaksi dengan calo di dalam loketnya. Kami antri berjam-jam diluar panas dan dahaga kami tahan.

Penjual di atas kapal mohon untuk tertibkan, di atas seperti pasar yang digelar para pedagang dan itu mengganggu.

Tidak dapat jatah makan saat beli tiket pada calo mengapa bisa demikian? saya tidak tahu mau berkata apa lagi, dari anda mengatakan hindari calo tapi dari anda pula yang prioritaskan calo. Membeli pada calo adalah keterpaksaan karena tiket habis terjual pada calo.

Dan terakhir ada segolongan ibu-ibu di atas kapal yang menjual tempat dengan dari awal menggelar karpet karungnya. terkesan sangat memaksakan. mengapa bisa sampai demikian? bukankah kami sudah membayar dan hak kami menikmati fasilitasnya?

Mohon untuk ditidak lanjuti! dan jika saya salah lapor mohon sangat untuk melanjutkan pada yang berhak menerimanya. 

Takutlah pada ALLAH SWT dimana semua akan dipertanggungjawabkan dan siksaanya sangat perih.

Demikian semoga dapat diterima dengan baik dan terimakasih sudah mendengar curhatan saya yang panjang.

wassalamualaikum wr.wb.

Gambar dari atas anjungan

Gambar dari atas anjungan

Penjual karpet karung/tempat dan pakaian seperti pasar


Komen aja dulu siapa tau akrab! Kebijakan Komentar

Lebih baru Lebih lama